BKKBN: Penggunaan Kontrasepsi Menurun Selama Pandemi, Ada Tambahan 500.000 Kehamilan
Diposting pada : 03 Agustus 2020 / Dilihat : 184

Yogyakarta - Selama masa pandemi virus Corona, BKKBN mencatat adanya penurunan penggunaan alat kontrasepsi. Penurunan penggunaan alat kontrasepsi ini mulai terpantau sejak tiga bulan yang lalu.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyebut penurunan penggunaan alat kontrasepsi ini dikhawatirkan akan memicu naiknya angka kehamilan. Terlebih di masa pandemi ini, masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah dibandingkan di luar rumah.

Hasto menuturkan dengan lebih banyak beraktivitas di rumah, dimungkinkan pasangan suami istri akan lebih sering melakukan kontak.

"Tiga bulan terakhir penggunaan kontrasepsi menurun 10 persen. Dari 36 juta atau sekitar 3,6 juta putus menggunakan alat kontrasepsi. Kalau yang hamil itu 15 persen dari 3,6 juta itu kemudian ada 400-500 ribu tambahan kehamilan," ungkap Hasto di Auditorium UNY, Sabtu (1/8).

Hasto menyebut dari data diketahui bahwa kehamilan yang terjadi di masa pandemi virus Corona ini didominasi kelompok masyarakat tidak mampu dan tinggal di desa.

"Kehamilan selama pandemi cenderung yang (kelompok masyarakat) miskin, pendidikan rendah dan tinggal di desa. Nah itu menunjukkan bahwa kehamilan banyak dialami oleh orang yang tidak paham secara keilmuan," tutur Hasto.

Hasto menjabarkan untuk menekan angka kehamilan ini, BKKBN pun menggalakkan program penerima aseptor terutama di daerah pedesaan. Hasto menambahkan dari data BKKBN hingga 29 Juni 2020 ada 1,4 juta aseptor. (adm)

 

Sumber : www.merdeka.com